kali ini saya akan membagikan nama2 penyakit dan cara mengatasinya agar yg pingin tahu bisa READ disini
- Tuberkulosis atau TBC
Tuberkulosis atau TBC adalah
penyakit yang sangat mudah sekali dalam penularannya. Pada umumnya penularan
TBC terjadi secara langsung ketika sedang berhadap-hadapan dengan si penderita,
yaitu melalui ludah dan dahak yang keluar dari batuk dan hembusan nafas
penderita. Secara tidak langsung dapat juga melalui debu, Lamanya dari
terkumpulnya kuman sampai timbulnya gejala penyakit dari yang berbulan-bulan
sampi tahunan membuat penyakit ini digolongkan penyakit kronis.
2. Meningitis
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges, yaitu
membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Meningitis
yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman,
sharing makan 1 sendok, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian
dalam satu batangnya. Maka bagi anda yang mengetahui rekan atau disekeliling
ada yang mengalami meningitis jenis ini haruslah berhati-hati. Mancuci tangan
yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum, memegang hewan peliharaan.
3. Flu Burung
Avian Influenza atau flu burung adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus influenza H5N1. Virus yang membawa penyakit ini terdapat
pada unggas dan dapat menyerang manusia. Penularan virus flu burung berlangsung
melalui saluran pernapasan. Unggas yang terinfeksi virus ini akan mengeluarkan
virus dalam jumlah besar di kotorannya. Manusia dapat terjangkit virus ini bila
kotoran unggas bervirus ini menjadi kering, terbang bersama debu, lalu terhirup
oleh saluran napas manusia.
4. Pneumonia
Pneumonia atau yang dikenal dengan
nama penyakit radang paru-paru ditandai dengan gejala yang mirip dengan
penderita selesma atau radang tenggorokan biasa, antara lain batuk, panas,
napas cepat, napas berbunyi hingga sesak napas, dan badan terasa lemas.
Penyakit ini umumnya terjadi akibat bakteri Streptococus pneumoniae dan Hemopilus
influenzae yang berterbangan di udara terhirup masuk ke dalam tubuh.
Bakteri tersebut sering ditemukan pada saluran pernapasan, baik pada anak-anak
maupun orang dewasa.
Pengendalian penyakit yang terbawa
udara
1) Imunisasi
Dengan pemberian vaksin rubella pada
anak-anak laki-laki dan perempuan sejak dini
2) Pengubahan kandungan jasad
penyebab infeksi di udara dengan penyaringan, sterilisasi atau pengenceran.
Penyaringan udara yang diputar ulang dengan mengalirkan jumlah udara melalui
penyaring dengan memerlukan sistem ventilasi komplek ditambah penggunaan energi
yang besar. Teknik pengendalian di udara dengan pengenceran dengan melakukan
penggantian udara dalam dengan udara luar secara terus-menerus. Terdapat juga
metode untuk mengendalikan penyakit yang disebarkan melalui udara, yaitu :
a) Metode sinar ultraviolet
Digunakan pada ruangan yang sesak
dengan daya tembus jelek, merusak mata sehingga sinar harus diarahkan ke
langit-langit
b) Metode aliran udara satu
arah
Digunakan di laboratorium industri
ruang angkasa dengan batasan mahal untuk pemanasan atau pengaturan udara
c) Metode sirkulasi ulang,
udara tersaring
Digunakan di tempat apa saja dengan
batasan penyaring harus sering diganti.
d) Metode pembakaran
Digunakan pada ventilasi udara dari
cerobong yang didalamnya terdapat organisme yang menginfeksi sedang dipindahkan
(Volk and Wheeler, 1989).
Upaya untuk membebaskan udara dalam
ruangan dari mikroba
Saat ini telah banyak dijual
penyejuk udara/ AC dengan kemampuan anti mikroba.
B. Penyebaran Penyakit Melalui Air
Jenis dan Distribusi Mikroba di Air
Kelompok kehidupan yang terdapat di
air terdiri dari bakteri, jamur, mikroalga, protozoa, dan virus, disamping itu
ada juga sekumpulan hewan atau tanaman air lainnya yang tidak termasuk mikroba.
Mikroba yang ada di perairan dalam
dan sungai
Bakteri flora pada permukaan
perairan lebih banyak daripada perairan subterania. Komposisinya tergantung
dari suplai nutrien-nutrien dalam air. Jumlah bakteri tanha yang terikut air
biasanya masih cukup tinggi misalnya, Azotobacter choroococum, dan
bakteri pengurai nitrit, Nitrosomonas europeae dan Nitrobacter
winogradskyi.
Suingai-sungai membawa lebih banyak
atau lebih sedikit limbah yang membawa bakteri tergantung limpahan limbah yang
terbuang. Contoh yang menarik adalah bakteri intestinal Escherichia coli, yang
dinamakan strain Koliform dan Salmonella patogenik sebagai penyebab
demam tifoid. Danau mata air masih mengandung banyak bakteri dari sumber mata
air; penambahan bakteri tergantung dari faktor fisika dan faktor kimia.
Determinasi jumlah total bakteri dengan cara hitungan langsung di sungai
memberikan gambaran jumlah yang tidak tentu tergantung dari hidrografi.
Misalnya, 352.000-9.800.000 per ml air, di sungai Rio Negro Brazilia berjumlah
200.000-300.000 per ml air, dan di sungai Dalvin Slovakia berjumalah 1.194.400
per ml air.
Distribusi pada danau dan laut
Mikroflora danau dipengaruhi oleh
mikroflora sungai. Bakteri batang non spora mempunyai jumlah terkecil pada zona
iklim temperate dan boreal; dan memiliki proporsi relatif terbesar pada
danau eutrofik. Bakteri berspora memiliki jumlah lebih dari 10%. Pada danau
mesotrofik, jumlah bakteri berspora lebih besar; dan kemungkinan terdiri
20-25% dari semua bekteri saprofitik. Bakteri pada danau-danau bergaram,
mayoritas baklteri yang hidup di danau bergaram dengan kadar garam tinggi yang
dinamakan bentuk halofilik. Kebanyakan organisme halofifilik ekstrem dapat
berkembang secara optimal dengan kadar garam 20-30%. Misalnya: Halobakterium
dan Halococcus. Bakteri laut, hampir semua bakteri laut adalah
halofilik, yakni dengan memerlukan NaCl untuk perkembangannya yang optimal.
Kebanyakan bakteri laut adalah motil, spora tidak pernah terbentuk pada bakteri
laut. Contohnya: Bacillus dan Clostridium. Bagian besar dari laut
adalah laut dalam. Pada daerah ini bakteri barofilik dan bakteri barotoleran
berperan penting. Akan tetapi, kadang-kadang pada daerah permukaan bakteri
barofilik juga ditemukan dengan kebiasaan hidup dengan tekanan di atas 100 atm.
Jumlah total yang pernah di
observasi dari Teluk Kiel bejumlah antara 682 juta sampai 2.300 juta per
cm3 dengan kedalaman 12-14 meter yang kemudian diobservasi dengan
mikroskop fluoresensi. Sebanyak 49-64% didapatkan dari permukaan dan 36-51%
yang hidup bebas dalam interstitial air.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penyebaran Mikroba di Air
Banayak faktor yang mempengaruhi penyebaran
mikroba di dalam air. Diantaranya; a) faktor abiotik, seperti cahaya,
temperatur, tekanan, turbiditas, konsentrasi ion hidrogen dan potensial redoks,
salinitas, bahan-bahan anorganik dan organik, gas-gas terlarlarut; b) faktor
biotik seperti kompetisi nutrien, bakteri dan fungi sebagai makanan
organisme lainnya, vitamin, enzim dan antibiotika
Contoh penyakit serta cara
penyebarannya melalui air
1. waterborne infection
Yaitu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri patogen.penyakit infeki ini ditransmisikan melalui
eksreta manusia dan binatang dan feses. Kontaminasi fekala pada sumber air
menyebabkan beberapa mikroba tersebut hadior bersama air. Bila air yang telah
terkontaminasi digunakan untuk minum, menyiapkan masakan maka kemungkinan akan
menyebabakan infeksi.
2. Penyakit infeksi saluran
pencernaan
Diare yang merupakan penyakit dimana
penularanya bersifat fekal-oral. Penyakit ini dapat ditularkan melalui beberapa
jalur, jalur melalui air dan jalur melalui alat-alat dapur yang dicuci
dengan air.
3. penyakit infeksi kulit dan
penyakit lendir
Penyakit ini sangat erat kaitannya
dengan higien perorangan yang buruk. Angka kesakitan ini dapat ditekan dengen
penyediaan air yang cukup bagi kebersihan seseorang
4. Water-based disease
Cara penyebaran penyakit ini terjadi
bila sebagian siklus hidup penyebaba penyakit memerlukan hospes perantara
seperti siput air.
5. Water related insect vector
Cara penyebaran penyakit ini melalui
serangga sebagai vektor perantara.
C. Pentebaran Penyakit Melalui Tanah
Jenis dan Distribusi Mikroba di
Tanah
Golongan-golongan utama yang
menyusun populasi mikroba taanah terdiri atas prokariotik (bakteri dan
actinomycetes, fungi, algae, mikrofauna (protozoa dan archezoa), mezofauna
(nemathoda) makrofauna (semut, cacing tanah, dan lainnya), dan mikrobiota
(mycoplasma, virus, viroid dan prion). Jumlah mikroba tanah sangat tinggi,
yakni berkisar 320.000-200.000 setiap gram tanah pasir, 360.000-600.000 bakteri
setiap gram tanah lempeng, dan 2.000.000-200.000.000 bakteri setiap gram tanah
subur. Actinomycetes terdiri dari 10-50% total populasi mikroba di dalam tanah.
Organisme ini ditemukan di dalam tanah, kompos, dan sedimen. Kelimpahan populai
Actinomycetes di dalam tanah adalah terbesar kedua setelah bakteri, yakni
rentang dari 500.000-100.000.000 propagul/gr tanah. Propagul adalah bagian dari
suatu mikroorganisme yang dapat tumbuh dan berkembang biak. Sementara populasi
alga sekitar 3-300 kg/hektar.
Jumlah total protozoa antara 100.000
– 300.000 per gram tanah pada lapisan di atas 15cm dari permukaan. Populasi ini
dapat berubah setiap hari. Jumlah paling sedikit adalah cilliata hanya di bawah
1.000 per gram tanah. Jumlah flagellata merupakan protozoa yang dominan dalam
tanah, termasuk tanah asam. Biomassa protozoa dapat mencapai 5-20 gram per
meter persegi. Sementara lebih dari 10.000 total spesies nematoda hanya lebih
kurang 1000 spesies yang dapat ditemukan di dalam tanah dan 90% nematoda di
temukan pada lapisan tanah atas sekitar 15 cm. Populasi nematoda lebih banyak
terdapat di dalam akar tanaman daripada di dalam tanah. biomassa
arthropoda dalam tanah kurang dari 10%, sedangkan collembola di dapatkan lebih
dari 10.000 individu per meter persegi tanah.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Penyebaran Mikroba di Tanah
seperti halnya pada penyebaran
mikroorganisme pada air dan udara, penyebaran mikroba di tanah juga dipengaruhi
oleh faktor pH dan suhu tanah. Tanah yang bersifat asam dengan pH kurang dari
5,8 % lebih sedikit 50% terhidar dari serangan penyakit akibat Streptomycetes
patogen, hal ini karena Streptomycetes scabies dipengaruhi
pertumbuhannya pada pH dibawah 6,3. Sedangkan pengaruh suhu juga dapat
mempengaruhi pertumbuhan mokroorganisme seperti pada pertumbuhan Actinomycetes
yang tumbuh sangat lambat pada suhu 5% dan dapat diisolasi lebih banyak
dari tanah yang lebih panas. Pertumbhan optimum pada suhu antara 28 – 37 0C,
tetapi beberapa Actinomycetes tumbuh 55 – 65 0C di dalam
kompos.
Penyinaran (radiasi) dari matahari
berpengaruh besar terhadap kehidupan mikroorganisme di dalam tanah, dalam
partikel tanah terdapat komponen-komponen anorganik antara lain elemen-elemen,
pH, udara, air, sinar, sedangkan adalah komponen-komponen organik mereka merupakan
faktor-faktor alam. antara lain hancuran dari sisa-sisa makhluk hidup.
Contoh Penyakit Serta Cara
Penyebarannya Melalui tanah
Salah satu penyakit yang
penularannya melalui tanah adalah kaki pecah-pecah, hal ini disebabkan karena
kaki terkena infeksi jamur. Infeksi jamur umumnya diawali dengan bercak merah
gatal dan bersisik di kulit. Kemudian kulit dapat menebal dan retak.
Penyebabnya bisa dikarenakan penderita tidak mengguanakan alas kaki, sehingga
terjadi kontak langsung dengan tanah.
KAJIAN RELIGIUS
Allah menciptakan jasad-jasad renik
di dunia ini sesuai dengan fungsinya masing-masing. Sebagaiman dengan firman
Allah dalam surat al-furqon ayat 2 yang berbunyi
“yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan
langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya
dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”.
Maksudnya: segala sesuatu yang
dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan,
sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup.
Allah memberikan cobaan kepada
umatnya yang berupa penyakit dan Allah pula yang menyembuhkan.
Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam alqur’an surat Asy
Syu’araa’: ayat 78-80 yang artinya:
“ (yaitu Tuhan) Yang telah
menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku dan Tuhanku, Yang Dia memberi
makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”.